Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan Magang 3 Unismuh Makassar



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Visi Misi Sekolah

  •      Visi SekolahM
Membentuk manusia cerdas spiritual, intelektual dan emosional yang berwawasan lingkungan sesuai dengan nilai-nilai budaya daerah.

  •       Misi Sekolah
  1.  Menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan melalui pengalaman ajaran agama yang dianut.
  2.   Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien dalam rangka mengembangkan potensi siswa secara optimal.
  3.    Menanamkan kedisiplinan dalam rangka pembentukan karakter bagi seluruh warga sekolah.
  4.   Mengembangkan bakat, minat dan potensi siswa dalam bidang akademik maupun non akademik.
  5.    Menumbuhkan semangat dan kreatifitas dalam merenofasi bagi seliruh warga sekolah.
  6.   Menumbuhkembangkan budaya bersih, rapi, indah, asri, dan peduli lingkungan bagi seluruh warga sekolah.
  7.    Menanamkan anti korupsi dan anti narkoba bagi seluruh warga sekolah.
  8.    Melestarikan nilai-nilai budaya daerah dan budaya bangsa bagi peserta didik.
  9.       Membudayakan senyum, salam, sapa, sopan, santun, semngat dan sepenuh hati bagi seluruh warga sekolah. 
  10.  Menerapkan manajeman berbasis sekolah yang partisipatif, transparan dan akuntabel dengan melibatkan selruh kompenen sekolah

  •        Tujaun Sekolah
Untuk merealisasikan visi misi diatas maka pada tahun 2018 di SMP Negeri 13 Makassar akan tercapai beberapa tujuan sebagai berikut
  1.     Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa guna meningkatkan mutu pendidikan. 
  2.   Menjawab respon masyarakat yang antusias memasukan putra putrinya ke SMP Negeri 13 Makassar terbukti dengan jumlah siswa dari tahun ketahun semakin meningkat. 
  3.     Menyediakan ruang belajar yang representatif yang sangat kami butuhhkan demi lancarnya proses belajar mengajar. 
  4.    Mengingat banyaknya siswa yang tinggal dilingkungan SMP Negeri 13 Makassar di perlukan wadah untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler sesuai dengan potensi dan minat siswa. 
B.     Profil Sekolah
Profil Sekolah
Nama Sekolah            :    SMP Negeri 13 Makassar
Alamat                        :    Jl. Tamalate VI No 2 Perumnas
Kecamatan Rappocini kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Kode Pos                    :    90222
Telp.                           :    (0411) 868415
Nomor Statistik       :    201196009068
NPSN                         :    40307334
NPWP                        :    000578526805000
E-Mail                        :    smpn13_mksr@yahoo.co.id
Website                     :    http://www.smpn13makassar.sch.id
Status                         :    Terakreditasi   A.

Nama Kepala Sekolah     : Drs. Ramli.,M.Pd
No HP                             : 085399009910
Kategori Sekolah            : SSN
Tahun didirikan               : Tahun 1980/1981
Kepemilikan Tanah         : Pemerintah
a.       Luas Tanah/ Status    : 17693 / SHM
b.      Luas Bangunan         : 2975
B.1. Riwayat Singkat Pendiri dan Pembina Sekolah
SMP Negeri 13 Makassar  adalah suatu lembaga pendidikan dan lembaga pendidikan formal memiliki peran yang sangat penting dalam menopang pendidikan moral serta intelektual masyarakat dan bangsa.
Dalam rangka meningkatkan pendidikan khususnya pendidikan dasar menengah sejak tahun 1980-1981 didirikan untuk mengantisipasi lonjakan lulusan SD sampai dampak keberhasilan program wajar dikdas 9 tahun, dan juga untuk efesiensi dan pemberdayaan sumber daya yang tersedia pada SMP Negeri 13 Makassar. Oleh karena kami berniat membantu pemerintah dalam pembentukan SDM yang berkualitas baik IMTAK maupun IPTEK.
                        SMP Negeri 13 Makassar didirikan pada tahun 1980/1981 kemudian diberi nama SMP Negeri 13 Makassar. Sebuah nama yang diberikan oleh pemerintah. Kepemilikan tanah/bangunan merupakan milik pemerintah dengan luas tanah 17693/ SHM dan luas bangunan 2975  
B.2. Fasilitas Sekolah
Sebagai sekolah menengah pertama, SMP Negeri 13 Makassar memiliki fasilitas yang dapat dikategorikan sangat memadai dan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar yang kondusif. Sekolah SMP Negeri 13 Makassar dengan prioritas yang tinggi memiliki bangunan, kantor, ruangan belajar, mushallah, kantin, dan lain-lain.


Jenis Ruangan
Jumlah
Kondisi
Luas(m2)
Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kelas/Teori
Kepala Sekolah
Guru
Pegawai
Perpustakaan
Laboratorium IPA
keterampilan
Laboratorium Komputer
OSIS
BK
Laboratorium Bahasa
UKS
10 K
Pramuka
PMR
Koperasi Siswa
Rumah Bujang
WC Siswa
WC Gru/Pegawai
Gudang
Dapur
Pos Satpam
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
10
2
1
1
1
7 x 9
10 x 5
18 x 7
14 x 9
18 x 7
12 x 8
15 x 9
9 x 7
9 x 7
9 x 7
9 x 7
7 x 6
9 x 4
7 x 4
6.5 x 4
9 x 3
9 x 7
10 x 5
3 x 1,5
7 x 2
2 x 1,5
6 x 3
28
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
10
2
1
1
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH
62
19.232 m2
60
2
-

B.3. Keadaan Siswa
            B.3.1. Penerimaan Siswa Baru
Penerimaan siswa baru di SMP Negeri 13 Makassar dilaksanakan dengan cara para peserta didik yang ingin mendaftarkan diri di SMP Negeri 13 Makassar mengambil formulir dan mengisi formulir tersebut dan dilengkapi dengan lampiran berupa kartu keluarga dan akta kelahiran. Di SMP Negeri 13 Makassar  menerima siswa baru dengan melakukan ujian seleksi dan yang dinyatakan lulus seleksi maka akan diterima sebagai murid baru di SMP Negeri 13 Makassar. Dan sebagian kecil ialah pindahan sekolah lain.
B.3.2. Proses Kenaikan Kelas
1.      Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap semester genap.
2.      Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remedial sampai siswa yang bersangkutan mampu mencapai KKM dimaksud. Artinya, nilai kenaikan kelas harus  tetap  memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung meskipun demikian tetapi tidak ada siswa yang tinggal kelas karena di SMP Negeri 13 Makassar menggunakan program SKTB (Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan).

            B.3.3. Waktu Belajar
Waktu belajar SMP Negeri 13 Makassar di mulai dari pukul 07.30-15.00 wita.

            B.3.4. Jumlah Siswa
Jumlah siswa SMP Negeri 13 Makassar yaitu 1070 orang yang terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 474 orang dan siswa perempuan sebanyak 569 orang. Adapun perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut.



·         Jumlah siswa SMP Negeri 13 Makassar kelas VII
·         KELAS
JENIS KELAMIN
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
VII.1
14
22
36
VII.2
14
22
36
VII.3
13
23
36
VII.4
16
20
36
VII.5
9
27
36
VII.6
15
21
36
VII.7
13
23
36
VII.8
8
28
36
VII.9
18
18
36
VII.10
19
17
36
VII.11
18
18
36
JUMLAH
157
239
396




·         Jumlah siswa SMP Negeri 13 Makassar kelas VIII
KELAS
JENIS KELAMIN
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
VIII.1
14
22
36
VIII.2
16
20
36
VIII.3
16
20
36
VIII.4
15
21
36
VIII.5
15
21
36
VIII.6
14
22
36
VIII.7
15
21
36
VIII.8
21
15
36
VIII.9
13
23
36
VIII.10
16
18
34
JUMLAH
155
203
358




·         Jumlah siswa SMP Negeri 13 Makassar kelas IX
KELAS
JENIS KELAMIN
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
IX.1
16
19
35
IX.2
16
18
34
IX.3
18
17
35
IX.4
19
17
36
IX.5
18
15
33
IX.6
15
21
36
IX.7
17
17
34
IX.8
15
19
34
IX.9
16
19
35
IX.10
15
19
34
JUMLAH
165
181
346

Jumlah siswa kelas VII            :  396 orang
Jumlah siswa kelas VIII          :  358 orang
Jumlah siswa kelas  IX            :  346 orang


B.4. Personil
B.4.1 Guru
No
Nama Guru
Mata Pelajaran
1
Drs. Ramli, M.Pd
Bahasa Daerah
2
Drs. Sompo
IPS Sejarah
3
Hj. Syarifa Mufidah, S.Pd
Bahasa Indonesia
4
Dra. Hj.St. Nurliah Zainuddin
Pkn
5
Dra.Muslihati
Pend. Agama Islam
6
Dra. Hj. Sudarni
IPA Fisika
7
Dra. Hj.St.Suharni
Pkn
8
Hj.St. Huderiah Silan, S.Pd
Bahasa Indonesia
9
Hj. Nurlaila, S.Pd
Matematika
10
Dra. Nursia Tini
IPA Fisika
11
H. Syamsuddin S, S.Pd
IPA Fisika
12
Rosmini, S.Pd
BK
13
Hamidah, S.Pd.I
Pend. Agama Islam
14
Dra.Siti Dahlia Said, M.Pd
Bahasa Inggris
15
Hj.Hadiama, S.Pd
Bahasa Indonesia
16
A.Farida AM, S.Pd
KTKs
17
Rahmatiah, S.Pd
Bahasa Indonesia
18
Asmawati, S.Pd
IPA Biologi
19
Idah, S.Pd
IPA Biologi
20
Syamsuharty S, S.Pd
Matematika
21
Ismuddin, S.Pd
Penjas
22
Radiawati,S.Pd
BK
23
Bayanuddin, S.Pd, M.Pd
Matematika
24
Drs. Syafruddin Syam
Bahasa Inggris
25
Nirwana Ahmad Sahi, S.Pd.I
KIRT
26
Kamsiah, S.Pd, M. Pd
Bahasa Indonesia
27
Dra. Husnah
Bahasa Indonesia
28
Kamira, S.Pd
Matematika
29
Asika Hartini, S.Pd
IPA Biologi
30
Fatmawati, S.Pd
Penjas
31
Dra. Ulfaizah Noer
Bahasa Inggris
32
Drs. Edy Suhartono
IPS Sejarah
33
Hj. Nurhany Nurdin, S.Pd
Bahasa Indonesia
34
Hj. Hasniah J. Chalid
KTKs
35
Hj. St. Nurhaidah, S.Pd, M.Pd
Bahasa Indonesia
36
Hamriati. H,S.Pd
Bahasa Inggris
37
Juliana, S.Pd
IPS Geografi
38
Farida Ariani, S.Pd
Bahasa Inggris
39
Dra. Sri Sundari
PKn
40
Laode Panji, S.Pd
Matematika
41
Hudanus
KTKs
42
Daniel Tane, S. Th
P.A kristen
43
Sudmawaty, S.Pd, M.Pd
KTKs
44
Asni, S.Pd
Matematika
45
Hj. Herawati, S.Pd
Matematika
46
Rosmawati, S.Pd
BK
47
Nur Rajemi Hasan, S.Pd, M.Pd
IPA Biologi
48
Akbar Tanjung, S.Pd
PKn
49
Dala
IPA Biologi
50
Warda Wahid, S.Pd
Penjas
51
Usmariani, S.Pd
Bahasa Inggris
52
Rafiuddin Ramdhir, S.Pd
Penjas
53
Hartati, S.Pd
Bahasa Inggris
54
Baharuddin, S.Pd
IPS
55
Rosdiawati, S.Ag
Pend. Agama Islam
56
Muammar, S.Ag
Pend. Agama Islam
57
Hasni, S.Pd
KIRT

B.4.2 Nama Staf Tata Usaha
No
Nama Staf
Jabatan
1
Astati Amir, S. Sos
Kep. Tata Usaha
2
Husnaeni, S.Sos
Staf TU
3
Sitti Raodah, S.Sos
Staf TU
4
Kurniaty, S.Sos
Staf TU
5
Salam, S.Sos
Staf TU
6
Faridawati, S.Pd
Peg. Honor
7
Nurmiyati, S.Kom
Peg. Honor
8
Ichwana Ismail, S.Pd
Peg. Honor
9
Nur Fahmi Utami, S.Pd
Peg. Honor
10
A.Hasfirawati, S.Pd
Peg. Honor

B.4.3 Nama Petugas Keamanan
No
Nama
Jabatan
1
Sarlis
Satpam
2
Johanis Matekohy
Satpam
3
Abd. Kadir
Bujang
4
Triani
Bujang
5
Umar
Bujang
6
Basri
Bujang






BAB II


PELAKSANAAN DAN PERMASALAHAN
PENDIDIKAN DI SEKOLAH

A.      Ulasan Bidang Studi
A.1. Persiapan Perangkat Pembelajaran
Memasuki tahun ajaran baru, tentu ada hal penting yang tidak bisa dilupakan oleh para pendidik, yaitu persiapan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran sangat penting bagi seorang pendidik karena akan berpengaruh terhadap persiapan, proses, dan evaluasi belajar. Perangkat tersebut harus disusun berdasarkan kebutuhan dan  mengacu kepada silabus atau kurikulum yang berlaku.
Permasalahannya adalah apakah para pendidik saat ini sudah  mengembangkan silabus dan rencana pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran (selanjutnya disingkat RPP)?  Ingat, seorang guru harus dapat mengembangkan silabus dan RPP agar pembelajaran mencapai hasil yang baik dan dapat membentuk karakter peserta didik.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Untuk  mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun RPP. RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Dalam menyusun silabus maupun RPP guru  harus mencantumkan kompetensi inti yang mencakup  Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam silabus dan RPP-nya. Perbedaan antara silabus dengan RPP adalah di dalam RPP, secara rinci, guru harus menuliskan Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaiannya.
a.       Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan panduan kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran sekaligus uraian kegiatan siswa yang berhubungan dengan kegiatan guru. RPP disusun berdasarkan indikator-indikator yang mengacu pada prinsip dan karakteristik pembelajaran yang dipilih yang berisi tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
b.      Buku
Buku merupakan perangkat pembelajaran yang ke dua yang harus disiapkan sebelum melakukan pembelajaran di kelas. Buku sebagai bahan tertulis merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Sedangkan buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisnya.



c.       Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Perangkat pembelajaran yang menjadi pendukung buku dalam pencapaian kompetensi dasar siswa adalah lembar kegiatan siswa (LKS). Lembar ini diperlukan guna mengarahkan proses belajar siswa, dimana pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik, maka serangkaian langkah aktivitas siswa harus berkenaan dengan tugas-tugas. Dengan adanya lembar kegiatan siswa ini, maka partisipasi aktif peserta didik sangat diharapkan, sehingga dapat memberikan kesempatan lebih luas dalam proses konstruksi pengetahuan dalam dirinya.

A.2. Masalah Proses
Mengenai proses belajar mengajar di lokasi Magang 3, para mahasiswa telah melaksanakan prosesnya sesuai dengan tata aturan mengajar yang berlaku di sekolah. Namun tentunya ada beberapa hal yang menjadi permasalahan umum di antaranya adalah :
·         RPP merupakan salah satu komponen dari kulikuler yang sangat penting artinya, khusus bagi para guru yang akan menyampaikan materinya di depan kelas. Dengan adanya RPP, maka seorang guru akan mengetahui tujuan yang akan dicapai secara jelas, metode, media, dan penyusunan alat evaluasi. Dengan demikian tujuan pengajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diinginkan.
Mahasiswa sebagai tenaga pengajar dalam hal ini mendapat bimbingan dalam pembuatan RPP dari guru pamong dan dosen pembimbing.
·         Dari mahasiswa Magang 3 sendiri adalah kurangnya kesiapan dan pengalaman dalam menyampaikan materi dengan menggunakan metode yang tepat di dalam kelas. Hal-hal materi teknis seperti penguasaan kelas dan menjelaskan materi masih menjadi kendala. Faktor kewibawaan mahasiswa Magang juga menjadi persoalan mengingat rata-rata mahasiswa Magang 3 masih berusia muda. Hal ini terkadang membuat peserta didik tidak segan dan tidak respek dengan pengajaran yang diberikan oleh mahasiswa Magang .
·         Dari peserta didik itu sendiri adalah kurang respek terhadap mahasiswa Magang. Mereka terkadang menganggap remeh pengajaran IPS oleh mahasiswa Magang. Hal ini terlihat dari tugas-tugas yang tidak dikerjakan, mengerjakan tugas mata pelajaran yang lain, tidak memperhatikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung, dan hal-hal lainnya.
Meskipun demikian, mahasiswa Magang menganggap masalah-maslah tersebut diatas lumrah terjadi dimana mahasiswa baru pertama kali berhadapan dengan peserta didik secara langsung dalam kelas. Semua masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan baik dikarenakan mahasiswa sudah dibekali beberapa ilmu pengetahuan pendidikan dan pengajaran, serta berkat bantuan dari guru pamong sebagai pemegang mata pelajaran tersebut, beserta saran-saran dari dosen pembimbing.

A.3. Partisipasi dan Adaptasi Sekolah
Proses yang dilaksanakan sejak perencanaan hingga pelaksanaan, dimulai sejak observasi, yaitu penjajakan lokasi yang akan dijadikan tempat Magang 3 dilaksanakan, sampai pelaporan selesai.
Partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran di lingkungan sekolah sangat kurang, ini terbukti dengan kurangnya antusias peserta didik masuk di kelas, tidak disiplin terhadap waktu dan peserta didik kurang aktif memperhatikan pelajaran yang di ajarkan.


B.     Bimbingan Guru Pamong dan Dosen Tutor
B.1. Kegiatan Latihan Mengajar
Bimbingan dengan guru pamong, berlangsung selama kegiatan Magang 3 secara efektif dan efisien. Guru pamong senantiasa memberikan saran terkait dengan pembelajaran yang hendak praktikan lakukan. Sebelum latihan mengajar di kelas, praktikan terlebih dahulu mengkonsultasikan perangkat mengajarnya kepada guru pamong. Guru pamong tak segan-segan memberi bantuan kepada praktikan baik yang menyangkut penyusunan perangkat maupun latihan mengajar di kelas. Guru pamong memberikan saran dan kritik yang membangun kepada praktikan yang tentu sangat bermanfaat. Bimbingan dengan dosen pembimbing, dilakukan setiap dosen pembimbing datang ke sekolah latihan. Hal-hal yang dikoordinasikan mengenai materi yang diajarkan,  sistem pengajaran yang baik, kesulitan-kesulitan selama Magang di sekolah latihan, masalah-masalah yang menghambat selama Magang di sekolah latihan, informasi-informasi terbaru baik dari sekolah latihan maupun, serta pelaksanaan ujian praktik mengajar.

            B.2. Kegiatan Pendidikan Lain
Kegiatan Ekstrakurikuler  Sesuai dengan yang dianjurkan dosen pembimbing, juga oleh pihak sekolah, maka kegiatan praktikan tidak hanya dilakukan dikelas pada jam pelajaran efektif, tetapi kegiatan-kegiatan diluar jam efektif. Seperti pada siang hari setelah jam pelajaran selesai praktikan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berupa:
a.       Mahasiswa juga memberikan pesan-pesan moral atau nasehat-nasehat yang akan membangkitkan motivasi siswa untuk giat belajar untuk meraih apa yang diinginkan.
b.      Mengawasi siswa yang ujian dan memeriksa hasil ujiannya.
c.       Membuat analisis hasil belajar siswa yang meliputi tugas mahasiswa Magang juga membuat soal harian serta membuat dan membahas soal-soal yang diberikan.
d.      Dari hasil analisis kemudian diadakan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial kepada siswa yang belum tuntas belajar atau mendapat nilai bawah standar dalam bentuk memberikan tugas khusus pada saat mengajar sekolah.
e.       Melaksanakan administrasi kelas yakni membuat atau mengadakan absensi siswa sebagai upaya memotivasi siswa agar aktif mengikuti pelajaran.
f.       Mengadakan lomba yaitu kegiatan 17 Agustus yang diikuti oleh peserta didik.
g.      Mahasiswa mengikuti penjemputan siswa  secara bergantian setiap pagi, ini guna mengetahui siswa yang melanggar aturan tata tertib yang ada disekolah

Kegiatan ini dilakukan agar apa yang telah dipelajari selama ini dalam bangku perkuliahan dapat secara langsung diterapkan secara terbimbing baik dari guru pamong maupun dari dosen pembimbing yang bersangkutan.

C.  Kegiatan Penanggulangan Masalah
C.1. Proses Belajar Mengajar
Masalah yang sering muncul dalam proses belajar mengajar Bidang Studi Sosiologi yang dirasakan mahasiswa Magang 3 dalam kegiatan ini dapat menjadi pelajaran dan motivasi untuk memperbaiki diri, namun sekecil apapun masalah itu selalu di konsultasikan dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Misalnya, penyediaan sumber pengajaran, pengelolaan kelas, dan lain-lain, berkat konsultasi dengan berbagai pihak tersebut maka masalah yang dihadapi selama Magang dapat teratasi dengan baik.
Sesuai dengan uraian yang telah dibahas di atas perihal permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar pada bagian ini kami menjelaskan pemecahan masalah dari permasalahan di atas :
·         Materi pelajaran yang dibawakan oleh guru yang bersangkutan harus menggunakan waktu dan metode yang sesuai dengan materi pelajaran dan kondisi peserta didik.
·         Mengadakan pendekatan secara aktif terhadap peserta didik mengingat peserta didik memiliki langkah-langkah selanjutnya.
·         Seorang guru harus mampu memberikan motivasi dan perhatian pada peserta didik.
C.2. Penanggulangan Masalah Pendidikan Lainnya
Permasalahan yang ada pada pendidikan lainnya ditemukan saat kami sebagai mahasiswa Magang mendapat kesulitan untuk mengerjakan berbagai tugas- tugas non- teaching. Kesulitan pertama yang kami hadapi hanya dirundingkan oleh teman- teman mahasiswa Magang, namun bila masalah tersebut tidak bisa kami atasi, maka kami kembali meminta arahan pada guru pamong dan dosen pembimbing yang selanjutnya akan diselesaikan bersama- sama, hal ini kami lakukan karena dalam berkonsultasi kami selalu diberi arahan yang sangat baik oleh guru pamong dan dosen pembimbing kami dengan sangat bijak, jadi masalah yang kami hadapi dapat terselesaikan dengan baik.
Kegiatan non teaching terbatas dibandingkan dengan kegiatan lainnya yang mesti dilakukan. Hal ini di sebabkan karena kurang kesempatan, baik oleh mahasiswa Magang sendiri maupun siswa siswi yang menjadi sasarannya. Oleh karena itu kegiatan non teaching dilakukan hanya ketika kegiatan tersebut tidaklah mengganggu kegiatan belajar siswa siswi.
      C.3. Latihan Mengajar
Dalam praktik mengajar, mahasiswa calon guru dituntut untuk dapat melaksanakan tugas secara maksimal, agar apa yang telah disampaikan kepada siswa dapat diterima dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sebelum pelaksanaan praktik mengajar di depan kelas terlebih dahulu yang dilakukan mahasiswa/calon pendidik adalah mempersiapkan bahan atau materi pelajaran yang hendak diberikan kepada siswa seperti rencana pembelajaran, media dan yang lainnya. Selain itu yang terpenting sebelumnya mahasiswa  bersama dengan guru pamong menyusun jadwal untuk kami mengajar di kelas, baik untuk latihan dan ujian atau penilaian dengan dosen pembimbing.
Setelah tahap persiapan matang, kemudian bahan atau materi yang dibuat dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru pamong sebelum dipraktikan di depan kelas.
Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan baik selama latihan maupun ujian, mahasiswa calon guru berusaha menggunakan berbagai alat bantu atau media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Sementara itu, guru pamong terus memonitor pelaksanaan praktik mengajar yang dilakukan, mulai dari awal pelajaran sampai akhir pelajaran sehingga dapat terlihat kelebihan yang harus kita pertahankan dan kekurangan yang harus kita perbaiki dalam kegiatan mengajar selanjutnya.
Pada setiap akhir proses belajar mengajar yaitu kurang 10 menit terakhir diadakan post-test untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang telah tercantum pada setiap rencana pembelajaran. 


BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan
Setelah penulis melaksanakan Magang 3 dengan segala aktifitas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
a)      Magang 3 merupakan suatu mata kuliah yang sangat menunjang keberhasilan mahasiswa untuk mendapat kompetensi dan performansi yang diharapkan lembaga maupun pihak lain yang membutuhkan.
b)      Magang 3 merupakan realisasi dari pembelajaran yang ditemui di kampus, dan merupakan gambaran nyata dari permasalahan yang akan ditemui di lapangan.
c)      Ilmu yang diperoleh di kampus tidak selamanya dapat diterapkan langsung di lapangan ( di sekolah), tetapi harus menyesuaikan dengan lingkungan sekolah masing-masing. Siswa dan lingkungan sekolah sangat kondusif untuk proses belajar mengajar.
d)     Pelaksanaan kurikulum di SMP Negeri 13 Makassar berjalan sesuai dengan program yang direncanakan, hal ini disebabkan karena adanya kedisiplinan dari berbagai pihak, mulai dari pihak kepala sekolah, guru-guru, dan segenap staf  tata usaha yang menangani proses pendidikan di SMP Negeri 13 Makassar

B.     Saran 
Pelaksanaan MAGANG 3 dari tanggal 08 Agustus 2018 sampai dengan  04 Oktober 2018 cukup membuat mahasiswa Magang 3 kewalahan, pada awalnya kami semua ragu-ragu untuk masuk kelas, tetapi setelah masuk dan memberikan materi pelajaran ternyata sangat mengasikkan. Dari pengalaman ini penulis mendapat beberapa permasalahan dan kiranya saran-saran yang penulis berikan kiranya dapat ditindak lanjuti oleh pejabat yang berwenang. Adapun saran-saran tersebut, yaitu:
a.       Para mahasiswa yang akan melaksanakan Magang 3 hendaknya perlu dipersiapkan sedini mungkin melalui pendidikan dan latihan (Diklat) baik observasi lapangan maupun simulasi di kampus.
b.      Perlu pendidikan dan latihan khusus dalam pembuatan administrasi guru dan penangan permasalahn yang kiranya muncul di sekolah.
c.       Bagi seorang mahasiswa yang melaksanakan Magang 3, dalam melaksanakan observasi dan orientasi, sebaiknya waktu yang diberikan betul-betul dimanfaatkan sebagaimana mestinya, sehingga dalam melaksanankan tugas selama di lokasi Magang tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
d.      Bagi seorang mahasiswa yang melaksanakan Magang 3, sebelum tampil di depan kelas sebaiknya mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari segi penguasaan materi, pengelolaan kelas, persiapan mental serta kerapian atau kebersihan, sehingga dapat tercipta suasana yang baik selama berlangsungnya proses belajar mengajar antara siswa dan guru (mahasiswa).
e.       Sebagai mahasiswa Magang 3 harus memiliki rasa percaya diri terutama pada saat proses belajar mengajar berlangsung, sehingga dapat menghasilkan feed back (umpan balik) antara guru (mahasiswa) dengan siswa, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kondusif.






Posting Komentar untuk "Laporan Magang 3 Unismuh Makassar"